Ditulis oleh : Levina /XI IPS 4/KJS

Selviana Anggraeni, atau yang biasa dipanggil Selvi lahir di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2006. Selvi adalah anak tunggal, ayahnya seorang karyawan swasta dan ibunya seorang ibu rumah tangga, yang beralamat di Jalan Bangka. Pendidikan dasar ditempuh Selvi di SDN Pela Mampang 01, dan dilanjutkan ke Pendidikan menengah pertama di SMPN 141 Jakarta. Setelah lulus SMP, Selvi bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta hingga sekarang.

Selama di MAN 4 Jakarta, Selvi meraih banyak prestasi dalam bidang sastra, salah satunya adalah Juara 3 Lomba Tulis Puisi SMA Nasional dengan tema Cinta. Selain itu, Ia pernah menjuarai lomba puisi di komunitas sastra lainnya. Selain mengikuti komunitas kepenulisan di dunia maya, Selvi juga aktif di kegiatan sekolah lainnya seperti ekstrakurikuler. Di MAN 4 Jakarta ia mengikuti dua ekskul, yakni Hadroh dan KJS. Selvi menjabat sebagai wakil ketua KJS periode 2022/2023. Di KJS (Klub Jurnalistik Sekolah), ia tertarik dengan ilmu jurnalistik yang menurutnya bisa bermanfaat mengembangkan ilmu kebahasaan serta ilmu baru tentang kewartawanan. Di Hadroh ia niatkan untuk turut serta membumikan sholawat.

Selvi merupakan siswi cerdas yang berkeinginan untuk menjadi banyak hal. Banyak cita-cita atau pencapaian yang ingin dicapainya, ia ingin menjadi agamawan, penulis, motivator, dan sekaligus editor. Dari sekian keinginannya tersabut profesi sebagai editor menjadi hal yang sangat diinginkannya. Selvi beralasan dengan menjadi editor ia tidak hanya bisa menjadi penulis melainkan juga motivator dan pendakwah. Dalam mencapai cita-citanya tersebut ia selalu berupaya penuh melibatkan Allah dalam segala hal karena Dialah pemberi dan sebaik-baik Pengatur. Adapun tokoh inspirasinya dari kalangan sastrawan ialah Mustofa Bisri.

Selain cerdas Selvi merupakan remaja putri yang memiliki hobi menyanyi. Ia juga pandai menulis karya sastra. Salah satu karyanya adalah sebuah buku fiksi solo yang berjudul “Rabbi, Tuntun Aku Kembali Menuju Cinta-Mu”. Ia juga mempunyai karya antologi bersama teman-temannya di komunitas kepenulisan, diantaranya Antologi Quote berjudul “Kata Sejuta Makna” dan Antologi Puisi berjudul “Sajak Ramadan”.

Bagi Selvi menulis tidaklah susah. Jika kebanyakan orang menganggap menulis sebagai aktivitas susah karena sudah dibayang-bayangi oleh rumitnya susunan kalimat, tata bahasa yang kompleks dan lain sebagainya, maka hal tersebut tidak berlaku bagi Selvi. Hal itu memang penting baginya tetapi menjadi pertimbangan kesekian setelah apa yang ingin dia sampaikan berhasil ditulis. Selvi berprinsip, kita boleh menulis apa yang ingin diri kita tulis selama berpedoman pada pengetahuan dan tidak sekali-kali menulis atau mengeluarkan pernyataan yang bukan bidang keahlian atau kapasitas kita.

Secara khusus Selvi mengaku tidak memiliki trik khusus untuk menulis dalam membuat suatu karya. Ia hanya berpegang pada satu hal yang sudah menjadi rahasia umum dan menjadi kunci keberhasilan yaitu konsisten atau istiqomah. Pada saat ia sudah melakukan niat untuk mengerjakan sesuatu maka ia berupaya penuh untuk menyelesaikannya dengan sebaik-baik penyelesaian. Kemalasan dan kejenuhan sudah biasa ia rasakan, muncul di tengah-tengah perjalanan. Namun, itu adalah ujian konsistensi. Bahkan untuk menjadikan tulisan-tulisannya menjadi sebuah karya yang bermakna Selvi tidak akan malu dan ragu meminta orang lain untuk membaca tulisannya. Baginya tugas penulis hanyalah menulis. Baik buruk, bagus atau tidaknya tulisan akan tergantung pada sudut pandang pembaca itu sendiri. Begitupun jenis penulisan dan genre teks yang ditulis selalu akan bertemu dengan peminat dan pembacanya masing-masing.