Zulfan Atarafie Alashri atau akrab disapa dengan Zulfan merupakan siswa program reguler berusia 16 tahun yang mengikut program overseas ke Madinah (Januari – Maret 2024). Zulfan merupakan siswa kelas X-9 MAN 4 Jakarta Selatan yang memulai Pendidikan dasarnya di Syafana Islamic School (2014-2020) lalu melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di Al-Wildan Islamic School 3 Bumi serpong Damai (BSD) City (2020-2023). Zulfan memiliki hobi yaitu mengeksplorasi hal baru dan ekspansi Intelegencia. Ia memiliki cita-cita yaitu “Giving A little Spark of Madness for The World which is Complex, and mysterious simultaneously.”

Alasan Zulfan megikuti program overseas ke Madinah yaitu bermula dari keinginannya untuk menambah ilmu, mendapatkan pengalaman yang baru, eksplorasi dunia yang belum pernah dijelajahi, belajar, bahkan memperbanyak relasi dari luar negeri. Inti tujuannya ia ingin memiliki kemampuan untuk menstabilisasikan ilmu agama dan juga ilmu Akademik.

Di Madinah, Zulfan merasakan perbedaan sistem pembelajaran antara Madinah dan Indonesia, antara lain dengan metode pembelajaran, jam pelajaran, lingkungan belajar, dan bahasa yang digunakan. Meski terdapat perbedaan yang signifikan, Zulfan berkata “Meski ada perbedaan metode belajar di dua negara ini tapi kita tidak bisa membandingkan keduanya, because every country has its own method for their education.”

Zulfan sendiri mengalami kesulitan selama berada di sana. Pertama tantangan kekuatan, mulai dari kondisi iklim, perbedaan waktu istirahat, pemakaian bahasa keseharian, tugas, metode pembelajaran, keterbatasan akses internet di kelas hingga terbatasnya penggunaan elektronik di tempat tinggalnya.

Kedua, tantangan sebagai hambatan, yaitu terkait dengan lingkungan sekitar yang berbeda. Meskipun Zulfan mengalami tantangan tersebut, Zulfan selalu berusaha mengingat apa tujuannya mengikuti program overseas ke Madinah dan perjuangan yang sudah dilakukan selama mengikuti program tersebut.

Selain tantangan dan hambatan di atas tentunya Zulfan juga memiliki kenangan indah. Kenangan indah yang ditemui oleh Zulfan tepatnya pertama, ketika ia dapat berinteraksi, menuntut ilmu Bahasa Arab dan Al – Qur’an dengan para masyaikh di Haramain Asy – Syarifain, di dua kota terbaik di agama Islam. Dan kedua, ketika dia mendapati teman dari usia yang relatif masih muda, hingga tua renta dari penjuru dunia.

Manfaat yang diperoleh Zulfan selama mengikuti program overseas ke Madinah antara lain, bertambahnya ilmu di bidang agama, bertambahnya relasi, kemampuan dalam berbicara bahasa asing, terutama cara mengetahui bagaimana orang Arab bekerja, belajar, dan bagaimana perspektif mereka.

Menurut Zulfan, kalau kita ingin menjadi orang yang sukses, maka kita harus memiliki teman yang ingin sukses juga, bukan untuk menjauhi atau meninggalkan teman yang menghambat, namun bagaimana cara agar bisa mengubah teman kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bahkan dapat menemukan jati dirinya, cita – citanya, rencana mereka dalam puluhan tahun kedepan, dan yang paling penting hubungannya dengan Yang Maha Kuasa.

By @journalistman4 Althaf Salimah Widjaya