Oleh: Rita Widiarti, S.Pd. ~


Pada dasarnya setiap sistem tidak ada yang salah, setiap sistem yang disusun pasti sudah di pertimbangkan dengan kondisi dan kebutuhan setiap Negara. Namun, karena sistem ini ditulis dan disusun oleh manusia maka Human Error pasti terjadi, setiap sistem mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri.

Terlebih sistem pendidikan dimana hal ini perlu memperhatikan banyak aspek dalam menyusunnya. Dalam hal ini Indonesia merupakan Negara yang multikultural yang sangat memerlukan sistem yang dapat menyesuaikan pada kondisi masyarakatnya yang beraneka ragam.

Dengan keanekaragaman budaya dan alam inilah yang menjadi tantangan dalam menyusun sistem atau kebijakan yang dapat diterima atau disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Ditambahkan dengan kondisi infrastruktur atau sarana dan prasarana yang belum merata di setiap daerah.

Otonomi daerah seharusnya bisa menjadi solusi, dimana daerah punya kewenangan dalam membangun dan membentuk yang diikuti dengan penyesuaian kebijakan yang umum dari pemerintah pusat. Dua bulan setelah pelantikan dan pembentukan kabinet kedua yang dipimpin Ir. Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (MENDIKBUD) Nadiem Makarim. Pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta 11 Desember 2019. Nadiem menjelaskan ada empat program pembelajaran nasional, program itu diberi nama Merdeka Belajar. Antara lain program yang dicanangkan dan telah dilaksanakan untuk tahun 2021 ini adalah USBN diganti menjadi asesmen, UN yang menjadi asesmen kompentensi Minimum dan Survei Karakter siswa, Perampingan RPP dan Zonasi PPDB yang lebih Fleksibel.

Menurut penulis, Kebijakan atau program Merdeka Belajar bukanlah masalah justru dapat menjadi solusi khususnya di tengah Pandemi saat ini. Namun hal ini memang membutuhkan kerja keras baik tenaga maupun psikologis setiap elemen di sekolah. Tidak hanya guru, siswa, karyawan bahkan orangtua dan masyarakatpun merasakan sulitnya menyesuaikan kondisi dan berubah di tengah cobaan Pandemi saat ini.

Pembelajaran Jarak Jauh yang dilakukan untuk menyesuaikan pandemi saat ini merupakan hal yang sulit khususnya untuk pendidikan dasar dimana interaksi secara langsung sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan siswa. Bahkan dibeberapa daerah yang belum terjangkau sarana dan prasarana banyak guru yang berkorban untuk akhirnya terjun langsung bergantian ke rumah beberapa siswa.

Merdeka Belajar merupakan kebijakan atau program yang seharusnya menjadi solusi, namun sebaik atau sebagus apapun sistem dilaksanakan bila tidak dapat dijalankan secara sistematis maka hal tersebut sulit untuk dilaksanakan sesuai dengan rencana. Indonesia dari awal sudah memiliki cita-cita yang sangat mulia khususnya tentang pendidikan atau pembangunan mutu manusianya. Jelas di pembukaan UUD tahun 1945 pada alinea IV “Dalam rangka mencerdaskan kehidupan Bangsa” disini memiliki arti dan amanat yang berat yang harus kita laksanakan. Penulis sendiri mengambil makna bahwa setiap warga harus hidup dan bisa menghidupi dirinya sendiri dengan cara yang cerdas dan menyesuaikan zaman. Dimana Petani cerdas dalam bertani, Penjahit cerdas dalam Menjahit dan lain sebagainya. Setiap profesi atau mata pencaharian yang baik dan halal dilakukan dengan cara yang tepat atau cerdas. Jadi setiap kehidupan berbangsa menjadi Cerdas, Bangsa mempunyai kekuatan di setiap aspek masyarakatnya.

Masalah yang ada ialah sistem atau kebijakan yang selalu berubah setiap kali adanya pergantian atau serah terima jabatan. Hal inilah yang membuat setiap sistem yang dirancang yang baru berumur atau sedang berproses tidak dapat dilihat hasilnya bahkan tidak dievaluasi sebelumnya yang ada hanya pembaruan tanpa melihat sejarah yang ada. Jabatan Struktural seperti Presiden dan Menteri ini adalah jabatan Politis yang setiap 5 tahun dapat berganti, Penulis berpikir inilah problema kita dalam membangun yang harus di tuntaskan dan mengesampingkan ego politik di setiap tahunnya. 

Merdeka Belajar adalah harapan yang bisa memecahkan masalah yang dihadapi dunia pendidikan khususnya pada Sekolah Menengah Dasar sampai Menengah Atas. Diperlukan keseriusan dalam melaksanakan program dan kebijakan ini, Sistem yang baik ialah sistem yang berjalan secara sistematis dan sesuai dengan perencanaan yang ada. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan setiap langkah, khususnya dalam pembangunan Manusia lewat pendidikan. 
Diperlukannya edukasi dan informasi yang jelas untuk semua aspek agar tercapainya cita-cita Bangsa kita. Dengan ini, kita sebagai Bangsa dapat beradaptasi sesuai dengan kondisi yang ada khususnya di tengah cobaan pandemi saat ini.


Profil Penulis

Rita Widiarti adalah pendidik yang mengampu mata pelajaran Ekonomi di MAN 4 Jakarta sejak tahun 2000 hingga sekarang.

TTL: Jakarta 9 Agustus 1978

Alamat : Jln Bawang Putih V no 5 Komplek Kompas ciputat.

No Hp : 081389072090

Pendidikam S-1 Jurusan Akuntansi di Universitas Gunadarma, Mengikuti Akta-IV di Universitas Hamka, Menyelesaikan S-2  Prodi Administrasi Pendidikan di Universitas Hamka

Kegiatan di sekolah: 

  1. Guru Ekonomi di MAN 4
  2. Guru Ekonomi dan PKWU di MA Al-Azhar Asy-Syarif filial MAN 4
  3. Walikelas
  4. Pembina Olimpiade Ekonomi