Oleh: Rohmaniah, MA. ~


ABSTRAKSI

Kondisi pandemic yang saat ini sedang melanda hampir di seluruh negara menjadi keresahan tersendiri bagi semua bangsa, terutama dalam pelaksanaan Pendidikan secara nasional khususnya dan internasional pada umumnya. Salah satu keresahan yang harus dihadapi oleh orang tua dan guru adalah motivasi anak anak dalam belajar dan mengikuti aktivitas pembelajaran jarak jauh. Minat membaca terkalahkan oleh derasnya produc digital yang sudah ada dalam genggaman anak melalui gadget yang mereka miliki. Salah satu yang mungkin bisa menjadi upaya penangkal mereka agar tidak larut dalam sajian gadget dan upaya memberikan rangsangan dan motivasi mereka dalam belajar adalah melalui kegiatan pembiasan literasi pagi yang dilakukan secara online pada masing masing madrasah.

Sebelum hadirnya pandemic Kegiatan literasi bagi siswa yang Sebagian besar telah mulai diterapkan hampir di semua madrasah adalah merupakan bagian dari pembinaan karakter siswa. Hal ini seiring dengan tujuan Pendidikan nasional yang telah diterbitkan dalam permendikbud nomor 23 tahun 2015, yaitu tentang pembinaan ciri etika yang memuat kegiatan pembelajaran terstruktur dan terencana yang diwujudkan melalui Gerakan Literasi Sekolah. Dengan harapan agar terbentuk karakter siswa dalam pembiasaan budaya baca tulis sehingga tercipta budaya belajar yang dapat bertahan seumur hidup.

Dengan adanya Gerakan Literasi yang digiatkan pada setiap sekolah Sangat membantu dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa, menambah kosakata, meningkatkan kualitas daya ingat, melatih keterampilan berpikir dan menganalisis setiap persoalan yang ada. Disamping itu juga, pembiasaan kegiatan litrasi di sekolah dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi, membantu mencegah

Penurunan kognitif dan meningkatkan empati seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya. serta dapat membantu siswa terhubung dengan dunia luar sebagai perwujudan dari visi dan misi sekolah, baik secara nasional maupun internasional terutama yang berhubungan dengan budaya global.

Kata Kunci: Pelayanan Pendidikan, Budaya Literasi

PENTINGNYA BUDAYA LITERASI PAGI BAGI SISWA DI MASA PANDEMI

Pandemic bukanlah alasan untuk meng off kan sejenak Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 UU no 20 tahun 2003. Tapi sebaliknya, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab harus terus digerakkan dan dibutuhkan suatu budaya yang dapat diterapkan pada peserta didik dalam segala kondisi sehingga karakter yang menjadi tagihan tujuan pendidikan nasional dapat dicapai. Sehingga dari situ sekolah sanggup membantu misi pemerintah dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional secara utuh, sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang didalamnya tersurat sebuah aktivitas belajar yang terstruktur dan terencana yang diimplementasikan melalui Gerakan literasi Sekolah (GLS).

Hal ini tidak lain adalah upaya untuk menumbuhkan pembiasaan budi pekerti yang baik sehingga tercipta budaya belajar yang dapat berlangsung sepanjang hayat. dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan pembiasaan berbasis literasi.

Dengan program pembiasan berliterasi melalui kegiatan membaca, melihat, menyimak, menulis dan atau berbicara diharapkan siswa mampu mengakses, memahami dan menggunakan segala media secara cerdas serta sebagai salah satu upaya untuk memberikan stimulus dan menumbuhkan minat baca serta meningkatkan keterampilan komptensi kognitif siswa agar dapat dimaksimalkan secara lebih baik. sesuai tahap perkembangan mereka.

Kegiatan literasi di MAN 4 Jakarta merupakan agenda wajib bagi seluruh siswa. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan perubahan sikap kepada siswa. dan menjadikan madrasah sebagai organisasi pembelajar yang mampu berliterasi sepanjang hayatnya. kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka : 1. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan membaca buku buku yang diminati siswa baik berupa buku fiksi maupun non fiksi. 2. Meningkatkan kemampuan berpikir dengan menanggapi sumber/buku yang dibacanya. 3. Membantu meningkatkan kemampuan membaca konsep dan materi pada semua mata pelajaran dengan menggunakan buku teks pelajaran.

MAN 4 Jakarta selalu berupaya melakukan Langkah Langkah dalam memberikan perubahan wawasan siswa kearah yang lebih maju. Seiring dengan visi dan misi Madrasah melalui pembiasaan pagi yang dilakukan siswa Bersama guru guru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Tepatnya kegiatan pagi ini dimulai sejak pukul 6.15 hingga pukul 07.00.

Aktivitas literasi bukanlah hal yang baru bagi seluruh siswa siswi MAN 4, hampir pada setiap kegiatan pembelajaran di kelas anak sudah terbiasa dengan aktivitas presentasi yang mereka lakukan. Namun bedanya dalam kegiatan pagi yang dilakuakn oleh seluruh siswa dan guru guru. Siswa diberikan pilihan judul Buku yang dijadikan acuan sebagai bahan literasi di sekolah, dari berbagai genre, baik bermuatan fiksi, non fiksi, sejarah, keagamaan maupun buku-buku yang menginspirasi seperti biografi tokoh dan biografi anak bangsa yang berprestasi, buku-buku sejarah yang membentuk semangat kebangsaan atau cinta tanah air. Hal ini diharapkan selain dalam pembentukan karakter juga pembentukan mental siswa untuk tampil di depan siswa lainnya dan guru guru.

Hal lain yang bisa didapatkan dari kegiatan ini, Gerakan literasi di madrasah terutam selama masa pandemic ini bukan sekadar melatih siswa dalam membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber sumber pengetahuan baik secara verbal maupun melalui media cetak, visual, dan apa saja yang dapat meberikan informasi kepada peserta didik dalam rangka menambah wawasan dan informasi sehingga dapat memunculkan gagasan mandiri. Untuk mendukung kegiatan gerakan literasi. Salah satunya dalam bentuk penugasan membuat jurnal aktivitas literasi mereka. Dalam hal ini siswa dilatih bagaimana mereka memilih sumber bacaan dan berusaha untuk bisa memahami apa yang dibacanya dengan menceritakan kembali dihadapan seluruh siswa dan guru guru, apa yang bisa ditangkap dan disimpulkan dari buku yang telah dibacanya serta mereka diminta untuk memberikan resensi dari buku yang telah dibacanya. Sehingga diharapkan mereka sudah terlatih untuk bertanggungjawab dan disiplin terhadap aktivitas literasi mereka selama masa pansdemi ini. dan dalam kondisi nyata dengan pembiasan memberikan tanggapan dan degan segala kelebihan dan kekurangan yang mereka dapatkan, mampu melatih mereka dalam memecahkan setiap persoalan yang dihadapi.

Di akhir kegiatan semester, tim literasi madrasah MAN 4 Jakarta berinisiatif mengajak siswa untuk menulis cerpen dan puisi hasil karya mereka dan mengadakan lomba video terkait literasi dengan harapan selain mengisi masa pandemic dengan hal bermanfaat, memberikan kontribusi buat madrasah berupa karya mereka juga untuk memotivasi siswa dan mengajak mereka untuk menggiatkan literasi baik di lingkungan sekolah mupun di lingkungan sekitarnya. Hal lain yang menjadi perhatian penting ketika pelaksanaan kegiatan literasi di sekolah anatara lain: 1. Guru memberikan keteladanan kepada para peserta didik dengan cara ikut serta dalam kegiatan berliterasi sehingga peserta didik dapat melihat kebersamaan. Tak hanya guru saja, semua warga sekolah termasuk kepala sekolah dan seluruh staf juga turut berpartisipasi mengikuti kegiatan ini. 2. Sekolah dapat menyediakan akses yang mudah agar peserta didik termotivasi memanfaatkan sarana sekolah selama masa pandemic ini, diantaranya seperti google meet ataupun fasilitas zoom meeting central atau youtub live streaming untuk memaksimalkan pemanfaatan sarana berliterasi. 3.meski belum merata dan sesuai harapan. MAN 4 Jakarta berupaya mendistribusikan bantuan pemerintah kepada siswa dan guru berupa fasilitas kuota internet sehingga peserta didik dapat mengakses kegiatan literasi secara online dari rumah masing masing.

Memulai program gerakan literasi di sekolah memang tidak mudah, Syarat keberhasilan kegiatan lierasi yang berkelanjutan adalah kebersamaan dalam mengelola kegiatan, rasa tanggung jawab yang tidak kalah penting adalah merubah mindset warga sekolah khususnya peserta didik terhadap budaya membaca. Dalam mencapai program dan tujuan literasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, madrasah merupakan lingkungan yang menjadi salah satu alternative untuk membangun karakter anak bangsa. Salah satu Ciri khusus madrasah sebagai Lembaga pendidikan adalah melakukan strategi dan pendekatan dengan sistem yang terkelola dengan baik.

Kebiasaan berliterasi yang baik akan muncul dan mengakar di sekolah sebagai dampak proses pendidikan dan selanjutnya akan menjadi karakter yang positif bagi warga sekolah. khususnya bagi peserta didik. Hal tersebut menjadi sebuah kontribusi kemajuan bangsa. Dalam mewujudkan program program madrasah dengan berpatokan pada visi dan misi madrasah yang terukur serta dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab yang dapat meningkatkan kualitas madrasah. Semua itu dapat diwujudkan dengan sinergi kekompakan komponen warga madrasah.

Sebagai langkah strategis, pada umumnya madrasah sebagai Lembaga Pendidikan harus sudah melek literasi. Budaya literasi atau budaya baca terhadap kondisi lingkungan harus tumbuh sedini mungkin pada anak didik dengan harapan menjadi karakter yang khas dan dapat menjadi budaya madrasah. Gerakan literasi sekolah merupakan suatu program terencana yang diusahakan oleh sekolah atau madrasah sebagai usaha penumbuhan karakter secara kolektif yang diharapkan dapat berdampak sampai ke lingkungan masyarakat.

Sebenarnya Sejak tahun 2015, pemerintah mengharapkan budaya literasi sudah menjadi rutinitas semua sekolah termasuk madrasah. dengan berbagai model dan strategi yang dilakukan sekolah/ madrasah. Kegiatan literasi dilungkungan sekolah/madrasah sangat mustahil dapat diwujudkan tanpa peran dan motivasi para pendidik dan lingkungan sekitar untuk mewujudkan sekolah/madrasah sebagai lingkungan literat. Imbas dari kebiasaan membaca akan berpengaruh pada minat baca siswa, sehingga target yang diharapkan bukan sekedar kemampuan membaca semata yang diharapkan bisa menggugurkan program melek aksara. Sekolah sebagai lingkungan literat hendaknya memperhatikan beberapa poin antara lain; (1) ciptakan lingkungan yang literat, dengan menghidupkan suasana yang membangun kebiasaaan membaca; (2) sikap mendukung dari warga sekolah khususnya guru dan staf sekolah sangat penting untuk menerima apapun ide-ide dari siswa sehingga siswa termotivasi untuk mengembangkan ide dari hasil membacanya; (3) membuat jadwal khusus untuk membaca, salah satu aspek yang perlu dihidupkan adalah bahwa membaca bukan dari meluangkan waktu tapi perlu membuat jadwal khusus jam wajib membaca yang mesti diterapkan setiap harinya diluar jam pembelajaran di kelas. (4) menyediakan sarana dan prasarana untuk membangun lingkungan dimana peserta didik dapat berliterasi dengan nyaman antara lain dengan menyuguhkan berbagai judul buku-buku bermutu yang sesuai dengan karakter dan minat siswa;

Pelaksanaan di pagi hari mendahului aktifitas PJJ di sekolah. Setelah berliterasi, peserta didik diberikan kebebasan mengekspresikan kemampuannya dengan melakukan presentasi singkat untuk menginformasikan hasil bacaan yang dilakukan sehingga menjadi informasi baru bagi peserta didik lainnya. Tahapan ini dikategorikan sebagai early literacy (literasi dini) dan basic literacy (literasi dasar) karena peserta didik diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki untuk mengambil informasi dari sumbernya. Pada tahap ini peserta didik sudah masuk dalam tahapan pembiasaan dimana siswa melakukan literasi sama seperti kegiatan early literacy namun sumber bacaan yang lebih terkoordinir.

Tata cara pelaksanaan kegiatan literasi jelang akhir semester bukanlah suatu kendala yang berarti untuk siswa siswi MAN 4 jakarta. rangkaian kegiatan literasi yag mereka lakukan mulai dari memilih dan menentukan buku bacaan yang mereka minati, membaca dan memberikan penilaian terhadap buku yang dibacanya sampai kepada harapan yang tersirat dan tersurat setelah membaca dan memahami isi buku yang dibacanya. Merupakan aktivitas yang sudah menjadi rutinitas sejak awal semester. pada tahap ini juga peserta didik diberikan kebebasan untuk menenyampaikan hasil literasinya dengan melakukan presentasi singkat untuk menginformasikan seputar buku dan pengalamannya selama membaca kepada peserta didik lainnya. Kondisi ini memberikan tambahan keterampilan bagi peserta didik yaitu terbukanya wawasan peserta didik dan bertambahnya keterampilan yang mereka miliki sesuai dengan kapasitas masing masing.

Perlu diakui bahwa strategi dan sarana pendukung merupakan salah satu faktor yang dapat menyukseskan program program kegiatan sekolah termasuk program literasi. Dimana guru mata pelajaran dapat menjadikan tahap pembelejaran ini menjadikan salah satu bentuk tagihan penilaian terhadap konsep konsep yang diajarkan sesuai komptensi dasar pada mata pelajaran. Jika kita hubungkan dengan pendidikan budi pekerti, manfaat yang memiliki keterkaitan dengan budi pekerti adalah dapat meningkatkan hubungan sosial, dapat meningkatkan empati seseorang, dan membantu kita berhubungan dengan dunia luar. Selain itu, gerakan literasi Sekolah tentu harus didukung oleh tersedianya sarana dan prasarana yang memadai mendorong diadakannya kegiatan literasi kelas, atau sarana untuk mengekspresikan hasil literasi. membuat suatu program pagi untuk menyampaikan hasil literasi di panggung tersebut. Bila siswa sudah memiliki kebiasaan membaca, maka diharapkan kebiasaan itu akan menjadi kebutuhan.

Gerakan literasi dilakukan di pagi hari secara serentak semua peserta didik di lapangan upacara sebagai aktivitas awal untuk menstimulus peserta didik menghadapi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) istilah yang saat ini dunakan sebagai pengganti istilah KBM.(Kegiatan belajar mengajar). Kegiatan tersebut dikoordinir oleh wali kelas yang dilakukan bergantian dengan kegiatan TTD (Tadarrus tahfizh dan dhuha) untuk memulai aktivitas yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik. Atau ada juga yang mengawali dengan dzikir pagidilanjutkan dengan kegiatan literasi 5 menit dengan memberikan kultum kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk menyampaikan materi terkait dengan tema yang dipilihnya sendiri.

Demikian seputar budaya literasi yang dilakukan pagi hari oleh MAN 4 Jakarta. Sebagai aplikasi yang bisa kami jalankan dengan merujuk kepada petunjuk teknis dari kementerian pendidikan. Sebagai upaya menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di madrasah maupun masyarakat. Dengan harapan sanggup mengimbangi dan berkompetisi dengan arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui aktivitas literasi masyarakat sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 4 ayat 5

Undang-undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan pasal 1 dan 36

Peraturan Pemerintah (PP) nomor 24 tahun 2014 tentang pelaksanaan UU nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 74

Permendikbud nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti bagian VI.

Panduan gerakan literasi nasional tahun 2017

SK Dirjen Pendis Kementerian Agama nomor 511 tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.

 


PROFIL PENULIS

Nama: Rohmaniah, MA

TTL: Jakarta, 5 Mei 1974

Alamat: Jl Anggrek 1 A Rt10/03 no 35 Bintaro-Pesanggerahan Jakarta Selatan

No HP: 087784365700

Email: rahmaniah.lantong@gmail.com

Mulai bertugas di MAN 4 Jakarta tahun  2016-2017 

Tugas yang pernah dijalani selama di MAN 4:

  1. Guru mapel Qur’an hadis 2017-2020) dan Akidah Akhlak (2017-2021)
  2. Pembimbing tahfiz (2017-2021)
  3. Wali kelas:  X, XI, XII Agama (2017-2020);  X IPA 6 (2020-2021) ganjil;  dan X Agama (2021-2022)
  4. koordinator keputrian (2018-2020)
  5. Tim literasi (2019-2020)
  6. Koordinator Tim Literasi (2020-2021)
  7. Pembina Eskul Marawis (2020-2021) genap

Karya:

  1. Buku antologi bersama IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang bertema:
  • Antologi Cerpen “Hikmah Besar di Balik Pandemi”
  • Tantangan Merdeka Belajar Era pandemi
  • Antologi Puisi Cinta untuk Ibu “Engkaulah Nadi”
  • Antologi Pentigraf “Di Antara Kita”
  1. Buku Antologi bersama Tim Literasi dan siswa siswi MAN 4 Jakarta:
  • Antologi Resensi  “Bangkitkan Literasi Melalui Resensi”
  • Antologi Puisi ” Untaian Rasa Lewat Kata”
  • Antologi Cerpen ” Kreasi Fiksi di Saat Pandemi”