Jakarta – Program Sister School antara MAN 4 Jakarta Selatan dan Kunori Gakuen School Japan memasuki hari kedua pada Kamis, 13 November 2025. Pada hari ini, para murid Kunori Gakuen bersama siswa dan guru MAN 4 Jakarta Selatan melaksanakan agenda berkeliling kota Jakarta untuk mengenal budaya, sejarah, serta keragaman Indonesia secara langsung. Sejak pagi, rombongan terlihat sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
Perjalanan dimulai dengan mengunjungi Museum Wayang yang berada di kawasan Kota Tua Jakarta. Di museum ini, para murid Kunori Gakuen diperkenalkan pada wayang sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang telah dikenal secara internasional. Mereka diajak menyimak sejarah wayang dari berbagai daerah, seperti wayang kulit, wayang golek, hingga wayang beber, serta memahami makna filosofis di balik pertunjukannya.

Tidak berhenti pada penjelasan sejarah, para murid juga diajak mengikuti kegiatan painting wayang. Aktivitas ini menjadi pengalaman baru bagi mereka karena dapat mewarnai pola wayang secara langsung menggunakan cat yang telah disediakan. Suasana kegiatan berlangsung penuh keakraban, dengan interaksi hangat antara murid Jepang dan siswa MAN 4 Jakarta Selatan yang saling membantu dan berbagi cerita.
Nia Kurniasih, S.Pd., selaku guru Bahasa Jepang sekaligus penanggung jawab program sister school, menyampaikan rasa bahagianya melihat antusiasme para peserta. “Sejak awal kedatangannya, mereka selalu tampak bahagia. Saya sangat bangga dapat memperkenalkan budaya Indonesia secara langsung kepada mereka, terutama melalui kegiatan edukatif seperti ini,” ujarnya.

Usai dari Museum Wayang, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia. Di sana, mereka diperkenalkan mengenai perkembangan Islam di Jakarta serta sejarah pembangunan masjid yang menjadi salah satu ikon toleransi di ibu kota. Para murid Kunori Gakuen tampak terkesan dengan arsitektur megah Istiqlal serta nilai-nilai keberagamaan masyarakat Indonesia.
Rombongan kemudian diajak memasuki Terowongan Silaturahmi (atau dikenal sebagai terowongan toleransi) yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral Jakarta. Mereka dijelaskan bahwa terowongan ini menjadi simbol kuat kolaborasi dan toleransi antarumat beragama di Indonesia. Para murid Jepang tampak kagum melihat bagaimana dua rumah ibadah besar dapat berdiri berdampingan dengan harmonis.

Sesampainya di Gereja Katedral Jakarta, mereka kembali mendapatkan penjelasan mengenai sejarah dan peran gereja tersebut bagi umat Katolik di Jakarta. Para peserta melihat secara langsung bagaimana masyarakat Indonesia menjaga kerukunan tanpa memandang perbedaan agama. Kunjungan ini menjadi pengalaman berharga bagi murid Kunori Gakuen untuk memahami nilai toleransi yang sangat dijunjung tinggi di Indonesia.
Perjalanan budaya hari itu diakhiri dengan menikmati hidangan khas Sunda dari Jawa Barat. Para murid Kunori Gakuen tampak sangat menikmati makanan tradisional yang disajikan, mulai dari lalapan, pepes, hingga sambal khas Sunda. Beberapa di antara mereka bahkan menunjukkan minat besar pada cita rasa pedas yang menjadi ciri khas kuliner Indonesia.
Kegiatan hari kedua ini tidak hanya memperkenalkan budaya dan sejarah Indonesia, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan antara kedua sekolah. Melalui pengalaman langsung, para murid Kunori Gakuen mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai keberagaman, toleransi, dan kekayaan budaya Indonesia. Program ini diharapkan terus memperkuat kerjasama pendidikan dan pertukaran budaya di masa mendatang.