Jakarta Selatan – “Don’t focus on what divides you, focus on what unites you. We can be who we are while allowing others to be who they are.” Pesan penuh makna tersebut disampaikan oleh Mr. Mohamed Imran Mohamed Taib dari Singapura dalam Multicultural Session yang digelar di MAN 4 Jakarta Selatan. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 2 Oktober 2025, di Ruang Teater MAN 4 Jakarta Selatan dan diikuti oleh murid-murid kelas XI Program Cambridge. Kegiatan ini dirancang untuk memperkenalkan keberagaman budaya dari berbagai negara sekaligus menumbuhkan sikap toleransi, rasa ingin tahu, dan apresiasi terhadap perbedaan budaya.
Multicultural Session adalah kegiatan pembelajaran berbasis pengalaman yang menghadirkan wawasan lintas budaya secara langsung. Melalui kegiatan ini, murid diajak untuk mengeksplorasi dan memahami berbagai aspek kebudayaan dari berbagai negara—mulai dari bahasa, adat istiadat, pakaian tradisional, makanan khas, seni pertunjukan, hingga nilai-nilai sosial yang dianut masyarakat setempat.

Tujuan dari kegiatan ini antara lain: menumbuhkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan budaya, mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan presentasi dalam konteks lintas budaya dan juga memberikan ruang bagi para murid untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui berbagai media, seperti presentasi, pameran, drama, tari, hingga kuliner. Dengan demikian, multicultural Session bukan sekadar ajang belajar budaya, melainkan juga momen penting dalam membangun karakter murid sebagai warga dunia (global citizens) yang terbuka, peduli, dan siap hidup dalam masyarakat multikultural.
Dalam sesi diskusi utama yang dipandu langsung oleh Mr. Imran, para murid diajak berpikir kritis tentang pentingnya menghargai perbedaan dan membangun pemahaman lintas budaya. Diskusi berlangsung dinamis dengan partisipasi aktif dari para murid, yang mengajukan pertanyaan, membagikan pendapat, serta mengaitkan materi dengan pengalaman pribadi mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya diskusi, kegiatan dilengkapi dengan presentasi dan pameran budaya yang menampilkan kontribusi murid dalam memperkenalkan berbagai tradisi dari negara-negara yang mereka pelajari. Kreativitas murid tercermin dalam penampilan seni, penyajian makanan tradisional, hingga penjelasan tentang simbol-simbol budaya.

Antusiasme peserta terlihat jelas dari semangat dan keterlibatan mereka sepanjang kegiatan. Banyak murid yang tampil percaya diri, menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, serta antusias dalam menyampaikan materi. Energi positif ini menjadi bukti bahwa pembelajaran yang melibatkan pengalaman langsung dapat memperkuat pemahaman dan nilai-nilai kemanusiaan secara lebih mendalam.
Kegiatan ini juga sejalan dengan pendekatan kurikulum Cambridge yang diterapkan di MAN 4 Jakarta Selatan, yang menekankan pentingnya wawasan global, kolaborasi, dan pembelajaran kontekstual. Melalui Multicultural Session, para murid tidak hanya memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga membangun karakter sebagai global citizens yang toleran, kritis, dan siap berkontribusi dalam masyarakat multikultural.
Dengan mengangkat tema keberagaman dalam bingkai persatuan, Multicultural Session tidak hanya menjadi sarana belajar budaya, tetapi juga momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan empati. Pesan Mr. Imran pun terasa relevan dan mengena: perbedaan bukan untuk dipertentangkan, melainkan untuk dipahami dan dirayakan bersama.