MAN 4 Jakarta Selatan (30/10/2025) — Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta menggelar kegiatan Sosialisasi IREK (Intoleransi, Radikalisme, dan Ekstremisme) pada Kamis (30/10/2025). Acara berlangsung di Masjid Darul Falah MAN 4 Jakarta dan diikuti oleh guru, tenaga kependidika, dan siswa/i kelas 10.

Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Melalui kegiatan ini, warga madrasah diajak untuk menjadi generasi yang moderat, cinta damai, dan berkomitmen menjaga persatuan dalam keberagaman.

Dalam sambutannya, Wido Prayoga, M.Pd, Kepala MAN 4 Jakarta, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama di kalangan warga sekolah. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh civitas akademika MAN 4 Jakarta memiliki pemahaman yang benar tentang toleransi, kebangsaan, dan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.

Pembicara utama, H.M. Yunus Hasyim, M.Ikom Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, menegaskan bahwa intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme adalah ancaman nyata yang dapat merusak persatuan bangsa. Ia mengajak peserta untuk menjadi duta moderasi beragama di lingkungan masing-masing. “Paham radikal tidak hanya muncul lewat kekerasan fisik, tapi juga bisa melalui ucapan, simbol, bahkan konten di media sosial. Kita harus cerdas dan kritis dalam menyikapinya,” jelasnya.

Beliau juga menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mencegah penyebaran paham-paham ekstrem. Menurutnya, madrasah memiliki posisi strategis dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan toleransi kepada generasi muda. “Madrasah bukan hanya tempat belajar ilmu agama, tetapi juga benteng moral dan karakter bangsa,” tambahnya.

Dalam sesi tanya jawab, para peserta aktif bertanya mengenai cara menghadapi teman atau lingkungan yang mulai menunjukkan gejala intoleransi. Kankemenag menjawab dengan menekankan pendekatan dialog dan edukasi. “Kita tidak perlu marah atau menjauhi, tapi ajak mereka berdiskusi dengan cara yang santun. Tugas kita bukan menghakimi, tapi mengedukasi,” katanya.

Selain itu, pihak madrasah berkomitmen untuk menindaklanjuti kegiatan ini dengan program lanjutan berupa pelatihan student ambassador moderasi beragama dan lomba konten kreatif bertema toleransi. Program tersebut dirancang untuk memperluas dampak positif dari sosialisasi IREK di lingkungan sekolah.

Dalam penutupan acara, Kankemenag berpesan agar semangat moderasi beragama tidak berhenti di ruang seminar, tetapi menjadi bagian dari perilaku sehari-hari. “Toleransi itu bukan hanya slogan, tapi sikap hidup. Mari kita jadikan madrasah ini sebagai contoh nyata kerukunan dan kebersamaan,” tuturnya.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, MAN 4 Jakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Kementerian Agama untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di dunia pendidikan. Diharapkan, seluruh peserta mampu menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang damai, inklusif, dan bebas dari paham radikal.

Silakan Hubungi Kami