Jakarta, Oktober 2025 — Suasana haru dan kebanggaan mengiringi kegiatan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) sekaligus Pelepasan Siswa/i MAN 23 Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia yang akan melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Mesir dan sekolah Al-Azhar Kairo. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakara, delegasi Al-Azhar Mesir untuk Indonesia, Syekh Dakrori Abdu Al-Na’im, orang tua, dan para tim manajemen madrasah.
Madrasah sebagai Mata Air Ilmu dan Akhlak
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah MAN 23 Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia Wido Prayoga, menyampaikan bahwa madrasah sejatinya merupakan mata air ilmu dan nilai kehidupan.
“Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik dan orang tua bagi siswa. Kita harus terus memperkuat kompetensi, karena pekerjaan kita adalah ibadah dan amanah besar dari para orang tua yang menitipkan anak-anaknya,” tutur beliau.

Beliau juga menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen madrasah agar terus tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkarakter global.
Pada kesempatan tersebut, madrasah dengan penuh rasa syukur melepas 13 siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Al-Azhar Mesir dan 9 siswa yang akan melanjutkan ke jenjang SMA di Al-Azhar Kairo.
Adapun 13 siswa yang akan menempuh studi di Universitas Al-Azhar Mesir adalah:
- Atiyyah Nurachman
- Azzam Alif Firdaus
- Sakinah Zahida
- Praditya Muhammad
- Naufal Rifky Alfiansyah
- Abdurrahman Sudais
- Nilna Muna Mubarokah
- Kemas Muhammad Fadli Caesar
- Alya Azka Hanifa
- Abda Zuhair Robbani
- Izzat Isa Ismail
- Fauzan Muhammad Ikram
- Rif’a Qurratul Aini
Kepala madrasah berpesan kepada para siswa agar menjaga integritas dan adab selama menuntut ilmu di negeri para ulama.
“Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jaga akhlak, dan tempa adab. Pulanglah membawa ilmu yang menyatukan umat dalam cahaya ilmu dan iman, serta mampu bersaing di tingkat internasional,” ungkapnya.
Kakanwil: Calon Ulama, Cendekiawan, dan Pemimpin Masa Depan
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta memberikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi MAN 23 Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia yang konsisten mengirimkan siswa ke Universitas Al-Azhar Mesir setiap tahunnya.

“Tidak ada di seluruh Indonesia madrasah yang secara otomatis mengantarkan siswanya ke Al-Azhar Mesir seperti di DKI Jakarta. Ini merupakan kebanggaan sekaligus amanah besar bagi kita semua,” ujarnya.
Beliau menegaskan bahwa langkah para siswa ke Al-Azhar adalah bagian dari jihad menuntut ilmu, dan mereka adalah calon ulama yang akan membawa pencerahan bagi umat dan bangsa.
“Teruslah menjaga semangat, motivasi, dan niat mencari ilmu. Indonesia membutuhkan ulama yang mumpuni dan cendekiawan yang luas wawasannya. Kalian adalah calon pemimpin masa depan bangsa yang akan berjuang hingga ke jenjang tertinggi,” pesannya penuh harap.
Kakanwil juga mengajak para orang tua untuk merelakan putra-putrinya menempuh perjuangan panjang dalam menuntut ilmu di luar negeri.
“Jarak bukanlah penghalang. Kita butuh keberadaan mereka untuk bangsa, menjadi cakra ilmu yang menerangi dunia dan membangun peradaban,” tutupnya.
Nasihat dari Delegasi Al-Azhar Mesir
Menutup rangkaian acara, Syekh Dakrori Abdu Al-Na’im menyampaikan nasihat penuh makna kepada para siswa yang akan berangkat ke Mesir.
“Engkau akan datang ke Mesir dan akan menjadi seperti tanah. Ada tanah yang menurunkan hujan, memberi manfaat bagi orang lain; ada tanah yang hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri; dan ada tanah yang tidak memberi manfaat apa pun. Jadilah tanah yang subur, yang menebar manfaat bagi sesama,” ujarnya.
Menyiapkan Generasi Ulama dan Cendekiawan Global
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam upaya MAN 23 Al-Azhar Asy-Syarif Indonesia memperkuat perannya sebagai Madrasah Global yang berkomitmen melahirkan generasi berilmu, berakhlak, dan siap bersaing di kancah internasional.
Semoga para siswa yang berangkat ke Mesir senantiasa diberi kemudahan dan keberkahan oleh Allah SWT, menjadi ulama yang mencerahkan, cendekiawan yang berintegritas, dan pemimpin masa depan yang membawa kemuliaan bagi agama dan bangsa.