Jakarta Selatan – Suasana penuh khidmat menyelimuti acara Pengukuhan dan Pengibaran Calon Anggota Paskibraka Indonesia Madrasah Aliyah (PPI MA) se-Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025 yang digelar pada Kamis, 14 Agustus 2025. Acara ini menjadi momentum penting bagi para peserta terpilih untuk mengemban tanggung jawab mulia sebagai petugas pengibar bendera dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kontingen MAN 4 Jakarta Selatan turut ambil bagian dalam kegiatan bergengsi ini dengan mengirimkan tujuh murid terbaiknya. Keikutsertaan ini menjadi bukti nyata komitmen madrasah dalam mendukung pembinaan karakter, kepemimpinan, dan semangat kebangsaan di kalangan pelajar.
Sebelum dikukuhkan, seluruh calon anggota PPI MA mengikuti kegiatan Training Center (TC) selama tujuh hari di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur. Dalam masa pelatihan ini, peserta dibekali berbagai materi penting mulai dari latihan fisik, teknik baris-berbaris, formasi pengibaran bendera, hingga pembinaan mental dan wawasan kebangsaan.
TC ini menjadi ajang pemantapan keterampilan sekaligus penguatan karakter para calon paskibraka. Mereka dididik untuk memiliki ketahanan fisik, keteguhan sikap, serta kemampuan bekerja sama dalam tim—semua nilai yang esensial bagi seorang anggota paskibraka.
Dari MAN 4 Jakarta Selatan, sebanyak 5 siswa berhasil lolos ke tingkat provinsi, yakni Bara Pradana Susanto, Taufik Ramadan, Sulthan Daffa Fauzy, Shakira Diva Anggraini Mardiyanti, dan Pradani Adzfar. Mereka akan bertugas dalam upacara resmi tingkat Provinsi DKI Jakarta dan membawa nama baik madrasah di kancah yang lebih tinggi.
Selain itu, terdapat pula 2 siswa lainnya yang terpilih di tingkat kota, yaitu Khalilla Izzatun Nisa dan Nur Aini. Meski bertugas di tingkat kota, keduanya tetap menjalani proses seleksi dan pelatihan dengan penuh semangat dan dedikasi yang tinggi, menjadi representasi semangat siswa madrasah di berbagai level.
Keikutsertaan tujuh murid MAN 4 Jakarta Selatan ini dalam PPI MA bukan hanya menjadi kebanggaan madrasah, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan madrasah mampu melahirkan generasi muda yang tangguh, berprestasi, dan cinta tanah air. Semangat nasionalisme yang tertanam selama pelatihan diharapkan terus tumbuh dan menjadi bekal mereka dalam berkontribusi bagi bangsa di masa depan.