MAN 4 Jakarta (07/12/2024) – Abrar Raihan Nafis yang akrab dipanggil Abrar merupakan siswa kelas XII-9 MAN 4 Jakarta. Lahir di Jakarta pada 25 Maret 2007 menjadi anak bungsu dari 2 bersaudara dengan jarak usia tujuh tahun dari kakaknya. Menempuh pendidikan di SD AL-Fath Cirendeu dan melanjutkan di MTsN 3 Jakarta hingga akhirnya mengenyam pendidikan di MAN 4 Jakarta.
Abrar mengaku belum mengetahui minat dan bakatnya secara jelas ketika SD dan SMP sehingga hatinya belum tertarik untuk terikat dengan satu organisasi. Pun demikian, Abrar sudah beberapa kali terlibat dalam kepanitiaan ketika ada program kerja seperti perlombaan Paskibra dan panitia Buku Tahunan Sekolah. Dua kepanitiian ini akhirnya menjadi awal mula Abrar tertarik dengan dunia organisasi.
Masa pendidikan menengah atas menjadi masa dimana Abrar bertekad untuk keluar dari zona nyamannya dan bergabung dengan suatu organisasi. Memilih menjadi organisatoris di masa pendidikan menengah atas ini merupakan jembatan yang dipilih oleh Abrar untuk memaksimalkan masa pendidikan menengah atasnya, menambah relasi, pengalaman dan mengasah softskill yang dibutuhkan merupakan tujuan yang ingin dimaksimalkan oleh di masa pendidikan menengah atasnya ini.
Memilih organisasi MPK (Majelis Perwakilan Kelas) merupakan pilihan Abrar pribadi karena organisasi ini sangat sesuai dengan dirinya. Organisasi MPK yang terasa lebih dekat dengan jumlah anggota yang lebih sedikit dan tugasnya yang mengawasi kinerja OSIS dan menampung aspirasi civitas dirasa sangat cocok dengan dirinya. Ia beralsan jika tipe kepemimpinannya lebih cenderung untuk memimpin suatu kelompok yang tidak memiliki banyak anggota agar lebih mengenal dan memahami setiap individu organisasi.
“Apapun kegiatannya selama itu baik kita harus berserah diri kepada Allah” merupakan prinsip utama kehidupan seorang Abrar. Sosok Ketua MPK ini menyampaikan bahwa kita harus selalu berdoa dan memohon keringanan dan bantuan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang dapat menjadi pelindung kita. Selain itu Abrar juga menyampaikan kalau kita membutuhkan support system dari orang-orang sekitar kita, seperti keluarga bahkan teman agar mereka dapat menjadi pendukung emosional bagi kita. Dengan mengedepankan komunikasi kepada mereka dapat membuat mereka mengerti bahkan mendukung apabila kita memiliki kesibukan.
Keluar dari zona nyaman, mengenali diri dan tujuan hidup menjadi motivasi utama dalam diri Abrar. Ia berkomitmen untuk menjadi siswa istimewa di Madrasah Aliyah dengan tidak hanya belajar tetapi juga mengembangkan softskill dengan memfokuskan tujuan-tujuan berdasarkan keinginan dari dalam diri.
Abrar memandang bahwa setiap hambatan yang ia rasakan ketika menjadi organisatoris adalah hal yang dapat menjadikan dirinya lebih kuat ke depannya.
“Kita tidak pernah mengetahui solusi dari sebuah permasalahan apabila kita belum pernah menemui masalah tersebut. Kita sebagai manusia pasti memiliki kekurangan, dan kekurangan inilah yang menjadikan kita lebih kuat dengan mempelajarinya dan terus mengevaluasi diri sehingga terus menjadi lebih baik di masa yang akan datang,” prinsipnya.