Ditulis oleh: Selviana. A (XI Bahasa) / KJS

Tahun pelajaran 2022/2023, dua orang guru senior MAN 4 Jakarta Selatan purnabakti dan dilepas pada acara pelepasan kelas XII pada tanggal 04 Juni 2023 yang lalu. Salah satunya adalah seorang guru senior Matematika, Bapak Syaiful Iman.

Syaiful Iman atau akrab dipanggil Pak Iman merupakan seorang guru Matematika asli Brebes yang lahir di tanggal 13 Januari 1963. Beliau menamatkan jenjang SD-SMA di kampung halamannya kemudian pindah ke Jakarta untuk meneruskan pendidikan tingkat tinggi di IAIN Jakarta pada tahun 1983. Selama menempuh pendidikannya itu tentunya banyak rintangan yang harus Pak Iman hadapi. Beliau benar-benar telah khatam menelan asam dan garam kehidupan. Semasa kuliah beliau berjuang membiayainya sendiri. Pak Iman bukanlah seseorang yang berasal dari keluarga yang berada namun beliau memiliki tekad yang kuat untuk bisa menyelesaikan studinya di Ibu Kota. Untuk bertahan hidup, beliau pernah menjadi sopir angkot Ciputat-Muncul. Tak melupakan kewajibannya di Kampus, beliau juga turut aktif di berbagai kegiatan Organisasi. Mulai dari Perkumpulan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), bahkan Pak Iman juga turut serta menetap di asrama keluarga besar UIN Gunung Djati Cirebon. Di sana, beliau menuangkan keahlian design-nya dalam perkumpulan tersebut. Yang akhirnya, hal tersebut beliau jadikan ladang bisnis jasa pada waktu itu. Selain itu, beliau juga pernah mengajar SMA di daerah Sawangan, Depok. Semua itu Pak Iman lakukan hanya untuk bisa meneruskan pendidikan kuliahnya hingga tamat sarjana.

Peristiwa Mei pada tahun 1998 memutuskan Pak Iman untuk berpindah dari Ciputat kota kecil yang ia tinggali selama ini. Bogor menjadi destinasi perpindahannya bersama mamang (paman) dan membangun sebuah yayasan pendidikan di sana. Setelah merintis kurang lebih 4 tahun yayasan itu kemudian memiliki dua lembaga sekolah yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sejak menetapnya beliau di Cibinong Bogor, beliau menggunakan Vespa untuk menempuh perjalanan ke MAN 4. Tiga tahun rutinitas tersebut beliau lakukan hingga akhirnya beliau membeli sebuah mobil tua. Rezeki yang Allah berikan tepat setelah lahirnya dua anak putri kembar pada tahun 2005.

Pada tahun 1993 beliau memulai karirnya sebagai guru honorer di MAN 4 Jakarta. Setahun kemudian Pak Iman muda diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tahun 1994 Pak Iman melanjutkan lagi studi S2-nya di UHAMKA. Di samping itu, beliau berikhtiar mengikuti tes beasiswa dari Departemen Agama yang awalnya hanya keisengan semata tetapi Alhamdulillah beliau lolos masuk IPB untuk program CaDos (Calon Dosen) satu tahun. Kemudian pada tahun 2004 beliau melanjutkan kembali kuliahnya yang sempat cuti sejenak di UHAMKA hingga selesai.

Menjadi guru Matematika memiliki pengalaman tersendiri bagi Pak Iman. Apalagi, Matematika menjadi salah satu pelajaran yang sulit bagaikan momok mengerikan bagi sebagian besar kalangan pelajar. Namun, ada satu masukan dari beliau bahwa kita harus bisa mencintai pelajaran itu bila ingin mahir dan bisa. Terbukti dengan memilih kuliah jurusan Matematika yang memang sejak di bangku sekolah beliau menyukainya, bisa mengantarkan beliau sukses hingga sekarang.

Genap sudah 29 tahun beliau menjalankan profesinya sebagai Pegawai Negeri di MAN 4. Pijakan awal hingga beliau pensiun, dari masa Bapak Daud sebagai Kepala Madrasah pertama sampai terakhir Pak Aceng membersamai perjalanan Pak Iman. Beliau berharap MAN 4 dapat menjadi sang pelopor dari dunia pendidikan karena MAN 4 Jakarta always is the best.