Ditulis oleh : Selviana/XI BHS/ KJS
Faiz Alma Irgiawan atau yang kerap disapa Faiz ini lahir di Tangerang pada tanggal 22 Juni 2006. Ia merupakan bungsu dari dua bersaudara. Ayahnya seorang karyawan swasta di bidang teknik sementara ibunya berprofesi sebagai HRD di sebuah perusahaan swasta. Faiz tinggal di jalan Pondok Aren Tangerang Selatan Banten. Pendidikan dasarnya ia tempuh di SD An-Nisaa’ lalu dilanjutkan di sekolah yang sama, SMP An-Nisaa’.
Saat ini Faiz duduk di kelas XI IPA 5 MAN 4 Jakarta Selatan. Pilihannya ke MAN 4 Jakarta Selatan dengan jurusan IPA atas dukungan kedua orang tuanya.
Prestasi gemilang berhasil Faiz torehkan selama menempuh pendidikan di MAN 4 Jakarta yaitu sebagai peraih medali Perak di Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kebumian tahun 2022, peraih ranking 1 pada OSP DKI Jakarta, serta ranking 3 OSK Jakarta Selatan.
Selain pandai di bidang akademik, Faiz juga memiliki hobi yang biasa dilakukan di waktu senggangnya, yakni membaca. Membaca buku pelajaran, buku motivasi atau buku apa pun yang dapat menambah wawasannya. Faiz bercita-cita ingin menjadi seorang Insinyur Pertambangan.
Menjadi pemenang di ajang-ajang bergengsi tersebut tidaklah mudah, apalagi sebagai siswa MAN 4 Jakarta Faiz memiliki agenda kurikuler dan non kurikuler yang sangat padat.
Bagaimana Faiz dapat meraih juara Olimpiade Sains Kota (OSK), Olimpiade Sains Provinsi (OSP) dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan tips apa saja yang dilakukan Faiz untuk memenangkannya?
Pertama, OSK. Cara yang dipilih Faiz dalam mempersiapkan diri menghadapi OSK adalah dengan memperkaya pengetahuan dengan membaca buku dan mempelajari materi sains dasar. Selain buku Faiz juga banyak mempelajari soal-soal OSK tahun sebelumnya.
Kedua OSP. Untuk menghadapi OSP Faiz biasanya mempelajari soal-soal OSN. Hal tersebut dilakukan karena OSN merupakan ajang lomba setingkat lebih tinggi dari OSK. Selain itu Faiz juga banyak membaca buku-buku materi OSP yang menurutnya berat dan dibutuhkan untuk mengahadapi OSP.
Ketiga, OSN. Cara yang dilakukan Faiz ketika menjelang OSN adalah fokus belajar materi OSN. Kebijakan di Madrasah memberinya kesempatan untuk full belajar materi olimpiade. Setelah kegiatan olimpiade berahir kemudian Faiz kembali belajar secara regular seluruh mata pelajaran Madrasah.
Dalam memperdalam pengetahuannya tersebut Faiz banyak mereview materi sains dan sekaligus juga melakukan percobaan-percobaan. Hal lain yang menjadi tipsnya adalah mengikuti Pelatda (Pelatihan Daerah) yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Perjuangan Faiz tidaklah mudah, di perjalanan terkadang Faiz juga mengalami burn out atau pusing dengan kegiatan-kegiatan ilmiahnya. Dalam kondisi tersebut biasanya Faiz memilih istirahat sebentar seperti tidur, makan atau melakukan aktivitas santai lainnya. Tips ini sukses menyegarkan kembali motivasi belajarnya
Bagi Faiz OSN bukanlah sesuatu yang mutlak dan pasti untuk diraih namun demikian jangan pernah takut mencoba. Kegagalan OSN tidak serta-merta menyebabkan kegagalan ke depannya. Banyak orang yang gagal di OSN namun berhasil jauh lebih maju di bangku perkuliahan maupun pekerjaan.
Sebagaimana anak muda pada umumnya Faiz juga memiliki tokoh idola yang menjadi inspirasinya. Tokoh inspirasi di dunia akademik Andy Octavian Latief, seorang fisikawan peraih medali emas Olimpiade Fisika Internasional di Singapura tahun 2006. Saat ini, beliau menjadi dosen fisika di FMIPA ITB. Faiz mengidolakan beliau karena sosoknya yang hebat yang mampu menyeimbangkan prestasi di bidang akademik dan agama.
Selain Andy Octavian, Faiz juga mengagumi sosok lain yang berasal dari dunia politik/pemerintahan yakni Widjajono Partowidagdo, mantan Wakil Menteri ESDM Indonesia. Kekagumannya pada Tokoh ini mendasari Faiz tertarik di bidang Perminyakan.