Oleh: Nia Kurniasih, S.Pd. ~
Allah SWT menciptakan dunia dengan berbagai ragam manusia sebagai penghuninya. Sebagaimana yang dituliskan dalam QS Al Hujuraat ayat 13 bahwa manusia diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Dari sekelompok suku dan bangsa, manusia menempati dunia diberbagai tempat dan wilayah. Mereka hidup didalam kelompok suku bangsanya, dan menciptakan alat komunikasi yaitu bahasa. Bahasa akan memudahkan sekelompok suku atau bangsa untuk berinteraksi sesama mereka. Dari sinilah muncul berbagai ragam bahasa didunia. Bahasa –bahasa ini ada yang dipakai oleh hanya suku atau bangsa tersebut saja, ada yang berkembang menjadi bahasa yang dipakai sebagai pengantar suku bangsa lain didunia, ada juga yang berkembang menjadi bahasa yang banyak dipelajari manusia lain didunia.
Beragamnya manusia di dunia ini dengan berbagai suku bangsa dan bahasa bukanlah dimaksudkan untuk membatasi interaksi antar manusia hanya kepada sesama suku, bangsa atau bahasa yang sama. Manusia dianugerahi Allah dengan akal dan nafsu sehingga terbukalah peluang bagi manusia untuk memanfaatkan dan mengembangkan berbagai potensi yang ada pada dirinya untuk mempertinggi nilai kehidupannya.
Untuk mempertinggi nilai kehidupannya manusia diberi amanah oleh Allah untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi. Untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya maka manusia menggunakan segala potensi yang diberikan Allah kepadanya. Untuk menjalankan peran sebagai khalifah Allah di muka bumi ini sebaik-baiknya manusia mau tidak mau harus mengenal dan berinteraksi dengan alam lingkungannya termasuk dengan manusia lainnya.
Dorongan untuk mengenal dan memahami lebih mendalam alam lingkungannya ini telah mengantarkan manusia pada pencapaian ilmu pengetahuan alam yang makin tinggi. Sains dan teknologi berkembang pesat karena manusia terus menerus berupaya mengenal, memahami dan memanfaatkan alam lingkungannya.
Dorongan untuk mengenal dan memahami lebih mendalam manusia lainnya telah mengantarkan manusia pada pencapaian ilmu sosial yang juga makin luas. Perbedaan-perbedaan yang ada antar manusia karena perbedaan fisik tubuh, tempat tinggal, kebiasaan, budaya, adat istiadat bahkan perbedaan pemikiran tidaklah menghalangi dorongan untuk mengenal manusia lainnya lebih dalam lagi. Bahkan perbedaan bahasa yang menjadi alat komunikasi dan interaksi antar manusia tidaklah menjadi halangan untuk saling mengenal. Manusia mempelajari bahasa manusia lainnya yang berbeda agar mereka lebih saling mengenal.
Bahasa Jepang Sebagai salah satu bahasa asing yang dipelajari ditingkat sekolah menengah atas,termasuk salah satu bahasa asing yang diajarkan di MAN 4 Jakarta.
Firman Allah dalam surat Al Hujurat ayat 13 di atas bisa dijadikan sebagai salah satu landasan guru bahasa asing dalam memotivasi siswa mempelajari bahasa asing seperti Bahasa Jepang.. Landasan niat atau motivasi keagamaan ini sangat penting tertanam pada diri siswa agar belajar Bahasa Jepang tidak bernilai sia-sia di hadapan Allah swt.
Agar hasil proses belajar dapat lebih optimal maka sangat penting bagi guru membuat siswa dapat mengikuti pelajaran bahasa Jepang dengan senang, aktif dan antusias. Karena itu sebagai guru perlu untuk mendorong siswa memiliki motivasi yang membuat mereka dapat belajar bahasa asing ( Bahasa Jepang) dengan lebih baik yang akan memperkaya ketrampilan dan kemampuan berkomunikasi.
Bangsa Jepang dikenal sebagai bangsa yang memiliki nilai-nilai peradaban yang masih dipertahankan sampai saat ini. Bangsa Jepang mampu mempertahankan nilai-nilai tradisi dan memadukan nilai-nilai modern dalam kehidupan bermasyarakat.
Mendapatkan kesempatan pelatihan di Jepang selama kurang lebih 3 bulan, bisa melihat langsung bagaimana kehidupan keseharian masyarakat Jepang. Saya melihat praktek Islam ada dinegara Jepang seperti kebersihan, keteraturan, semangat kerja yang tinggi, ketepatan waktu, optimisme dan lain-lain meskipun mereka tidak mengenal Islam.
Contoh nyata yang saya dapatkan adalah ketika kita akan naik turun kendaraan, naik turun tangga, membeli tiket kereta api, semua orang sabar dengan antrian, tidak ada yang saling sikut mendahului, ucapan arigatou gozaimashita (terimakasih), sumimasen ( maaf/permisi ), onegaishimasu ( minta tolong ) selalu terucap walau untuk hal-hal kecil saja.
Berlandaskan QS Al Hujuraat ayat 13 diatas, penulis berpendapat bahwa sangatlah penting untuk memberikan pelajaran Bahasa Asing kepada siswa di Madrasah Aliyah, terlebih dalam era globalisasi dimana tekhnologi dan informasi berkembang sangat cepat dan dapat dijangkau oleh setiap orang. Arus informasi dari bangsa lain datang begitu deras begitu juga kemajuan bangsa lain yang tentu sangat kita perlukan informasinya . Dengan mengenal dan menguasai bahasa bangsa lain, diharapkan kita bisa mengambil hal-hal positif yang dapat dikembangkan oleh bangsa kita.
Profil Penulis