Oleh Hj. Novianti Mulyana, S.Pd., M.Pd. ~
Salam para pembaca sekalian,
Berikut ini saya tuliskan sekedar Catatan Refleksi Diri Belajar Mengajar Matematika sebagai niat memohon ridho pada Allah SWT untuk terus memperbaiki diri dalam menjalankan salah satu amanah dari Allah SWT kepada saya selaku Pegawai Negeri Sipil Guru Matematika.
Judul yang saya usung pada Catatan Refleksi Diri Belajar Mengajar Matematika kali ini adalah KETIKA SAYA MENGAJAR APAKAH BENAR MURID SAYA BELAJAR?
Ketika saya MENGAJAR dengan cara memberikan soal kemudian saya menjelaskan langkah per langkah penyelesaian soal nya, apakah yakin murid saya sudah benar memahami esensi dari materi matematika yang sedang dibahas, atau hanya baru sampai pada tahap meniru tanpa pemahaman, sehingga setiap ganti soal, kembali saya selalu guru yang menerangkan soal baru tersebut, padahal masih berkaitan dengan soal terdahulu yang sudah dicontohkan hanya sedikit berubah kondisinya? Murid tidak pernah sampai pada kemandirian berpikir, tidak pernah sampai pada menarik kesimpulan, dari materi matematika yang sedang dibahas. Habis waktu dan energi untuk berlatih hal yang tidak pernah dipahami, terjadi PSEUDO LEARNING, belajar semu, seolah belajar seolah dapat menyelesaikan soal padahal hanya baru sampai pada tahap meniru contoh, SAYA SEBAGAI GURU MENGAJAR TAPI MURID SAYA BELUM BELAJAR.
Ketika murid saya menjawab pertanyaan matematika, dan menjawab dengan ragu-ragu, itu menurut saya sebagai tanda ia baru bisa meniru contoh belum paham. Masih tergantung pada PEMIKIRAN GURU, masih belum memiliki tanggung-jawab BERPIKIR MANDIRI, belum tahu SUDAH BENAR ATAU MASIH SALAH. Padahal dalam kehidupan sehari-hari, setiap tindakan individu adalah harus dilandasi oleh tanggung-jawab masing-masing, sudah tidak didampingi lagi oleh guru tapi harus sudah berani mengambil Tindakan secara bertanggung-jawab mandiri. Seperti fenomena gunung Es, di mana jika mucul sedikit puncak gunung es di permukaan laut maka sebenarnya badan gunung es di bawah permukaan lautnya adalah sangat besar. Jadi, jika sedikit saja muncul keragu-raguan dalam menjawab masalah matematika, sebenarnya terdapat masalah yang lebih besar atas pemahaman matematikanya.
Tampak pada ilustrasi gambar, seperti fenomena gunung es, jika ada sedikit saja gunung es menyembul di permukaan laut maka sebenarnya bagian bawah gunung es di permukaan laut bisa jadi ada yang lebih besar seperti ini. Maka jika ada muncul sedikit saja keraguan dalam murid menjawab, maka dapat saja itu menunjukkan keraguan yang sangat lebih besar yang artinya murid memang belum paham.
Maka jika terdeteksi keragu-raguan murid saya dalam menjawab masalah matematika, saya selaku guru mencoba benar-benar menggali akar permasalahan ketidakfahaman murid saya, dan memperbaiki pada bagian tersebut, dengan tidak terburu-buru memberitahu JAWABAN kepada murid saya, sebagaimana ilustrasi pada kegiatan pertemuan di bawah ini.
Lebih lanjut, saya selaku guru membebaskan murid untuk memanfaatkan aneka teknologi aplikasi matematika seperti geogebra, kalkulator, photo math dan lain sebagainya, karena jika belum paham maka dengan sudah menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut, tetap saja walau sudah bisa menjawab hasil akhir dari soal matematika, tetap saja MURID BELUM BELAJAR. Seperti tampak pada transliterasi di bawah ini, murid sudah menggunakan geogebra, tapi karena belum mencapai pemahaman, maka macet tidak dapat memecahkan soal yang harus dijawabnya.
Agar lebih mudah dibaca di artikel, maka PERTEMUAN GURU MURID DI KELAS OFFLINE MAU PUN ONLINE ini disajikan dalam bentuk transliterasi melalui gambar percakapan whatsapp di bawah ini. Dengan membaca gambar ilustrasi yang saya tampilkan di bawah ini, tampak yang awalnya peserta didik ragu-ragu dalam menjawab, dengan di-inkuiri oleh saya selaku guru, di akhir pertemuan tampak peserta didik lebih yakin dalam menjawab bahkan memberikan tambahan pemahamannya yaitu tidak hanya menjawab yang ditanyakan yaitu tentang interval x pembuat fungsi di bawah sumbu x, tetapi menambahkan penjelasan tentang interval x pembuat fungsi di atas sumbu x. Dengan demikian, murid tidak lagi menjawab dengan ragu-ragu, tapi menjawab dengan melampirkan argumennya, ini merupakan indikasi MURID BELAJAR artinya MURID BERPIKIR DAN PAHAM.
Berikut Gambar Transliterasinya:
Demikianlah ilustrasi Kegiatan Berpikir di atas, lebih lanjut di bawah ini adalah tambahan ilustrasi bagaimana peserta didik menggunakan aplikasi geogebra bukan hanya untuk menjawab menggambar grafik, tapi untuk menganalisa lebih lanjut pemahamannya dalam menggambar grafik fungsi polynomial. Peserta didik sudah terbangun kesadarannya untuk tidak hanya menjawab menunjukkan grafik yang sudah jadi (secara umum adalah tidak hanya langsung puas dengan menjawab hasil akhir saja), tapi ingin tahu bagaimana alasan-alasan atas langkah-langkah pembuatan grafik, serta paham elemen-elemen grafik dan sifat-sifatnya serta kaitannya dengan turunan pertama dan turunan kedua dari fungsinya. Berikut contoh hasil pekerjaan peserta didik dengan membandingkan hasil pekerjaan manualnya yang membuat grafik sesuai skala secara manual dengan grafik hasil geogebra, berikut penjelasan dari titik maksimum dan minimum lokalnya:
Dengan terjadinya BELAJAR pada murid, maka murid justru memanfaatkan RUMUS CEPAT CANGGIH, aneka aplikasi matematika seperti geogebra, photomath, grafik dan rumus di kalkulator, dan aneka aplikasi lainnya untuk meningkatkan pemahamannya.
Demikianlah catatan refleksi diri saya kali ini, semoga mendapatkan ridho dari Allah SWT. Aamiin.
Profil Penulis
Nama: Hj. Novianti Mulyana, S.Pd., M.Pd.
Guru Mata Pelajaran: Matematika
Unit Kerja: Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta
Alamat Unit Kerja : Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310
Email: no*************@gm***.com
Channel Youtube: MATH TSURAYYA EDUCATION
https://www.youtube.com/channel/UC40wsqzIhujqKwrUK0pncoA/videos
Pendidikan |
||||
No |
Lulus |
Tingkat |
University Name |
Program |
1 |
1994 |
Sarjana |
IKIP Jakarta |
Pendidikan Matematika |
2 |
2011 |
Short Program |
Kent State University USA |
International Education Program |
3 |
2015 |
Magister |
Universitas Negeri Jakarta |
Pendidikan Matematika |