Oleh: Lisnur Azizah ~
Menulis itu sebagai obat BT (baca bosan) Juga loh. Ada orang yang saat BT lihatin ikan peliharaannya, ada pula yang memandang bunga di pekarangan rumah, bahkan ada yang mancing walau kadang GA dapat hasil, kasihan deh.
BT istilah anak gaul sekarang mana kala mengahadapi permasalahan yang tidak mampu diselesaikannya, BT bukan hanya karena menunggu terlalu lama tapi juga akan muncul ungkapan tersebut saat menerima tugas dari gurunya.
Berbagai alasan muncul untuk tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru, dari masalah… nulis dimana, …waktunya hanya sedikit,… bingung mau buat apa sampai yang paling Afgan (baca sadis) yaaaa BT alias bosan. Alih – alih tidak mau mengerjakan, “ “namanya juga anak – anak” …jawab mereka.
Sebagai guru cerdas, masa kalah sama siswanya, sesuai kesepakatan yang kami buat saat KBM berlangsung suatu hari, munculah jurus pamungkas yaitu “kembali ke pasal satu”. Siswa yang mulai merajuk agar tidak kebablasan kita harus antisipasi. Teringatlah akronim “one day one ayat”, “one day one Juz” hemmmm terpikirlah untuk membuat akronim, tapi tidak kebarat-baratan karena jelas bukan orang barat , apa lagi istilah asing karena saya bukan orang asing. Gunakan akronim produk lokal saja ikuti gaya IGI dengan istilah SAGU SABUnya, SAGU SATAB dan SAGU SANOV. Jreng jreng saya gunakan istilah TUMAN TUSAN apa itu? “ Satu Teman Satu Tulisan” hemmmm gimana caranya? Ga usah merasa digurui ya hanya berbagi pengalaman.
Ide ini muncul saat membahas materi membuat teks ulasan film dan drama, siswa diharapkan mampu membuat teks ulasan film menggunakan bahasa jurnalis yang kreatif. Teknisnya setelah, dengan wajah ceria para siswa disuguhi tayangan sebuah film mereka didaulat untuk membuat satu teks ulasan. Mulai agak manyun neh anak, GA apalah paling sebentar karena akan kita perkenalkan dengan teknis menulis TUMAN TUSAN.” Gimana caranya Bu” mulai kepo (baca: ingin tahu). Sambil menonton film para siswa diminta mencatat apa – apa yang menurut mereka penting sebagai bahan tulisan. Dari Identitas film, adegan menarik, ungkapan – ungkapan membumi, sampai pada design poster film, juga tata suara dan pengambilan gambar. Semua catatan itu menjadi bekal dikemudian hari kelak saat menulis.loh…
Sekiranya bahan – bahan bekal dianggap cukup kita mulai beraksi dengan TUMAN TUSAN . Siswa yang telah siap dengan kertas dan pena menuangkan, ide maksimal dua kalimat saja dalam jangka waktu lima menit dari setiap bagian struktur teks ulasan. Setelah lima menit silakan kertas masing – masing siswa diberikan pada teman sebelahnya dan siswa yang paling belakang menyerahkan pada siswa yang duduk di depan, setalah lima menit berlalu, dan begitu seterusnya sampai kepada masing – masing tulisan siswa kembali ke pemiliknya masing – masing. Tidak terasa dua kali empat puluh menit waktupun berlalu, semua berteriak “ tunggu Bu saya masih ada ide “ waahhh luar biasa dan setelah empat puluh lima menit pun tiba, tiga puluh tulisan siswa siap untuk dikoreksi.
“ternyata nulis itu ngilangin BT juga ya Bu” ahhh senangnya mendengar pernyataan indah itu “ lebay deh ibu” jawab anak – anak.
Yuuu coba TUMAN TUSAN.
PROFIL PENULIS